Laba Enseval Bertumbuh Sebesar 7,46 Persen Pada Semester Pertama Tahun 2025.
31 Jul 2025
Jakarta, 31 Juli 2025, Berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian PT Enseval Putera Megatrading Tbk dan Entitas Anaknya (Perseroan) Tanggal 30 Juni 2025 dan untuk periode yang berakhir pada tanggal tersebut (Tidak Diaudit), dengan ini Perseroan menginformasikan bahwa pada semester pertama tahun 2025, Penjualan Neto Perseroan tercatat sebesar Rp16.056,77 miliar atau bertumbuh sebesar 2,87% jika dibandingkan dengan Penjualan Neto pada semester pertama tahun 2024 yang tercatat sebesar Rp15.609,29 miliar.Beban Pokok Penjualan Perseroan pada semester pertama tahun 2025 tercatat sebesar Rp14.443,52 miliar meningkat sebesar 2,55% jika dibandingkan dengan semester pertama tahun 2024 yang tercatat sebesar Rp14.084,71 miliar.Dengan demikian Perseroan mencatatkan Laba Bruto sebesar Rp1.613,25 miliar pada semester pertama tahun 2025, bertumbuh sebesar 5,82% jika dibandingkan dengan dengan Laba Bruto pada semester pertama tahun 2024 yang tercatat sebesar Rp1.524,59 miliar.Pada semester pertama tahun 2025, Beban Usaha Perseroan tercatat sebesar Rp1.115,76 miliar, yang terdiri dari Beban Penjualan sebesar Rp971,91 miliar dan Beban Umum dan Administrasi sebesar Rp143,84 miliar, atau meningkat 6,65% jika dibandingkan dengan semester pertama tahun 2024. Dengan demikian Perseroan dapat mencatatkan Laba Usaha sebesar Rp497,50 miliar, meningkat sebesar 4,00% jika dibandingkan dengan Laba Usaha pada semester pertama tahun 2024 yang tercatat sebesar Rp478,37 miliar.Laba Sebelum Beban Pajak Penghasilan Perseroan pada semester pertama tahun 2025 tercatat sebesar Rp506,98 miliar meningkat sebesar 7,06% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2024. Komposisi Pendapatan (Beban) Lain-lain terdiri dari Pendapatan keuangan sebesar Rp6,20 miliar, Beban keuangan sebesar Rp11,26 miliar, Beban pajak final sebesar Rp1,79 miliar, Bagian laba neto pada entitas asosiasi sebesar Rp3,94 miliar, Pendapatan operasi lainnya sebesar Rp16,11 miliar dan Beban operasi lainnya yang tercatat sebesar Rp3,70 miliar.Beban Pajak Penghasilan Perseroan pada semester pertama tahun 2025 tercatat sebesar Rp114,04 miliar meningkat 5,70% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2024 yang tercatat sebesar Rp107,88 miliar.Sehingga Perseroan dapat mencatatkan Laba Periode Berjalan sebesar Rp392,94 miliar pada semester pertama tahun 2025, meningkat sebesar 7,46% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2024 yang tercatat sebesar Rp365,68 miliar.Dari perbandingan Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Perseroan per tanggal 30 Juni 2025 (Tidak Diaudit) dengan Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Perseroan per tanggal 31 Desember 2024 (Diaudit), Total Aset Perseroan meningkat sebesar 6,54%, dari Rp11,49 triliun menjadi Rp12,24 triliun. Total Liabilitas Perseroan meningkat sebesar 21,57% dari Rp3,91 triliun per tanggal 31 Desember 2024 menjadi Rp4,75 triliun di semester pertama tahun 2025. Sehingga Total Ekuitas Perseroan sedikit menurun 1,22% dari Rp7,58 triliun menjadi Rp7,49 triliun di semester pertama tahun 2025.Kinerja Masing - Masing DivisiSaat ini Perseroan mempunyai 7 Divisi, yang terdiri dari Divisi Barang Konsumsi, Obat Dengan Resep Dokter, Obat Bebas, Bahan Baku Untuk Dijual, Peralatan Kesehatan, Obat Hewan dan Ternak serta Jasa Layanan Kesehatan dan Pengangkutan.Adapun rincian daripada kinerja masing-masing Divisi dalam Perseroan dapat dijabarkan sebagai berikut:Divisi Barang Konsumsi, merupakan divisi dengan kontribusi terbesar terhadap total Penjualan Neto, yaitu sebesar 37,85%. Pada semester pertama tahun 2025, divisi ini berhasil membukukan Penjualan Neto sebesar Rp6.076,73 miliar, turun 2,00% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024.Divisi Obat Dengan Resep Dokter, memberikan kontribusi kedua terbesar setelah Divisi Barang Konsumsi dengan kontribusi sebesar 34,52%. Sampai dengan semester pertama tahun 2025, Divisi Obat Dengan Resep Dokter berhasil membukukan Penjualan Neto sebesar Rp5.542,67 miliar atau bertumbuh sebesar 6,85% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024.Divisi Obat Bebas, berhasil membukukan Penjualan Neto sebesar Rp2.380,67 miliar pada semester pertama tahun 2025 dengan kontribusi sebesar 14,83% dan mengalami peningkatan sebesar 5,72% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024.Divisi Bahan Baku mencatatkan Penjualan Neto sebesar Rp1.228,21 miliar pada semester pertama tahun 2025, meningkat 4,15% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024, serta memberikan kontribusi sebesar 7,65%.Divisi Peralatan Kesehatan memberikan kontribusi sebesar 4,73% pada semester pertama tahun 2025, dengan angka Penjualan Neto yang tercatat sebesar Rp759,81 miliar, meningkat 4,20% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024. Penjualan Neto dari Divisi Obat Hewan dan Ternak tercatat sebesar Rp27,83 miliar, meningkat 5,18% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024 yang tercatat sebesar Rp26,46 miliar. Divisi Obat Hewan dan Ternak memberikan kontribusi sebesar 0,17% terhadap total Penjualan Neto Perseroan.Penjualan Neto dari Divisi Jasa Layanan Kesehatan dan Pengangkutan tercatat sebesar Rp40,85 miliar, meningkat 18,58% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024. Divisi ini memberikan kontribusi sebesar 0,25%.Tentang Enseval Enseval adalah Perusahaan Distribusi terbesar di Indonesia yang sudah memulai kegiatan distribusi sejak Tahun 1973 dan telah memiliki lebih dari 5.000 karyawan. Enseval menjadi Perusahaan terbuka pada 1 Agustus 1994 dengan nama PT Enseval Putera Megatrading Tbk (IDX: EPMT). Selain mendistribusikan produk-produk dari Kalbe Grup, Enseval juga telah dipercaya oleh principal-principal lain baik dari dalam maupun luar negeri. Perseroan memiliki jaringan distribusi yang luas dengan 3 Pusat Distribusi yang terletak di Jakarta, Cikarang dan Surabaya dan 48 cabang yang tersebar di seluruh Kepulauan Indonesia serta 24 cabang melalui Anak Perusahaan PT Tri Sapta Jaya. Hingga kini, Perseroan telah memiliki 9 entitas anak yang beroperasional di bidang distribusi dan logistik, bahan baku, peralatan kesehatan, jasa pelayanan kesehatan dan pengangkutan.