Penjualan Neto Enseval Bertumbuh Sebesar 8,59 persen Pada akhir Tahun 2024.
27 Mar 2025
Jakarta, 27 Maret 2025 Berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian PT Enseval Putera Megatrading Tbk
dan Entitas Anaknya (Perseroan) Tanggal 31 Desember 2024 dan untuk periode
yang berakhir pada tanggal tersebut (Diaudit), dengan ini Perseroan menginformasikan
bahwa pada akhir tahun 2024, Penjualan Neto Perseroan tercatat sebesar
Rp30.957,34 miliar atau bertumbuh sebesar 8,59% jika dibandingkan dengan
Penjualan Neto pada akhir tahun 2023 yang tercatat sebesar Rp28.507,87 miliar.Beban Pokok Penjualan Perseroan
pada akhir tahun 2024 tercatat sebesar Rp27.885,42 miliar meningkat sebesar
8,95% jika dibandingkan dengan akhir tahun 2023 yang tercatat sebesar
Rp25.594,51 miliar.Dengan demikian Perseroan
mencatatkan Laba Bruto sebesar Rp3.071,92 miliar pada akhir tahun 2024,
bertumbuh sebesar 5,44% jika dibandingkan dengan dengan Laba Bruto pada akhir
tahun 2023 yang tercatat sebesar Rp2.913,36 miliar.Pada akhir tahun 2024, Beban Usaha
Perseroan tercatat sebesar Rp2.107,87 miliar, yang terdiri dari Beban Penjualan
sebesar Rp1.852,58 miliar dan Beban Umum dan Administrasi sebesar Rp255,29
miliar, atau meningkat 3,40% jika dibandingkan dengan akhir tahun 2023. Dengan
demikian Perseroan mencatatkan Laba Usaha sebesar Rp964,05 miliar, meningkat
sebesar 10,21% jika dibandingkan dengan Laba Usaha pada akhir tahun 2023 yang
tercatat sebesar Rp874,76 miliar.Laba Sebelum Beban Pajak
Penghasilan Perseroan pada akhir tahun 2024 tercatat sebesar Rp956,59 miliar
meningkat sebesar 7,65% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023.
Komposisi Pendapatan (Beban) Lain-lain terdiri dari Pendapatan keuangan sebesar
Rp18,28 miliar, Beban keuangan sebesar Rp23,66 miliar, Beban pajak final
sebesar Rp5,01 miliar, Bagian laba neto pada entitas asosiasi sebesar Rp7,95
miliar, Pendapatan operasi lainnya sebesar Rp25,71 miliar, dan Beban operasi
lainnya yang tercatat sebesar Rp30,74 miliar.Beban Pajak Penghasilan Perseroan
pada akhir tahun 2024 tercatat sebesar Rp218,26 miliar meningkat 9,02%
dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023 yang tercatat sebesar
Rp200,20 miliar.Sehingga Perseroan dapat
mencatatkan Laba Tahun Berjalan sebesar Rp738,33 miliar pada akhir tahun 2024,
meningkat sebesar 7,26% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023
yang tercatat sebesar Rp688,37 miliar.Dari perbandingan Laporan Posisi
Keuangan Konsolidasian Perseroan per tanggal 31 Desember 2024 (Diaudit) dengan
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Perseroan per tanggal 31 Desember 2023
(Diaudit), Total Aset Perseroan meningkat sebesar 4,85%, dari Rp10,96 triliun
menjadi Rp11,49 triliun. Total Liabilitas Perseroan meningkat sebesar 6,88%
dari Rp3,66 triliun menjadi Rp3,91 triliun. Sehingga Total Ekuitas Perseroan
meningkat 3,83% dari Rp7,30 triliun menjadi Rp7,58 triliun. Kinerja Masing - Masing DivisiSaat ini Perseroan mempunyai 7
Divisi, yang terdiri dari Divisi Barang Konsumsi, Obat Dengan Resep Dokter,
Obat Bebas, Bahan Baku untuk Dijual, Peralatan Kesehatan, Obat Hewan dan Ternak
serta Jasa Layanan Kesehatan dan Pengangkutan.Adapun rincian daripada kinerja
masing-masing Divisi dalam Perseroan dapat dijabarkan sebagai berikut:Divisi Barang Konsumsi, merupakan divisi dengan
kontribusi terbesar terhadap total Penjualan Neto, yaitu sebesar 39,40%. Pada
akhir tahun 2024, divisi ini berhasil membukukan Penjualan Neto sebesar
Rp12.197,40 miliar atau meningkat sebesar 2,79% jika dibandingkan dengan
periode yang sama tahun 2023.Divisi Obat Dengan Resep Dokter, memberikan
kontribusi kedua terbesar setelah Divisi Barang Konsumsi dengan kontribusi
sebesar 33,78%. Sampai dengan akhir tahun 2024, Divisi Obat Dengan Resep Dokter
berhasil membukukan Penjualan Neto sebesar Rp10.456,68 miliar atau bertumbuh
sebesar 13,73% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023.Divisi Obat Bebas, berhasil membukukan Penjualan
Neto sebesar Rp4.145,21 miliar pada akhir tahun 2024 dengan kontribusi sebesar
13,39% dan mengalami peningkatan sebesar 16,49% jika dibandingkan dengan
periode yang sama tahun 2023.Divisi Bahan Baku untuk Dijual mencatatkan
Penjualan Neto sebesar Rp2.390,95 miliar pada akhir tahun 2024, meningkat 6,87%
dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023, serta memberikan kontribusi
sebesar 7,72%.Divisi Peralatan Kesehatan memberikan kontribusi
sebesar 5,30% pada akhir tahun 2024, dengan angka Penjualan Neto yang tercatat
sebesar Rp1.640,64 miliar, meningkat 8,93% jika dibandingkan dengan periode
yang sama tahun 2023.Penjualan Neto dari Divisi Obat Hewan dan Ternak
tercatat sebesar Rp53,73 miliar, meningkat 4,90% jika dibandingkan dengan
periode yang sama tahun 2023. Divisi Obat Hewan dan Ternak memberikan
kontribusi sebesar 0,17% terhadap total Penjualan Neto Perseroan.Penjualan Neto dari Divisi Jasa Layanan
Kesehatan dan Pengangkutan tercatat sebesar Rp72,74 miliar, menurun 21,97% jika
dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023. Divisi ini memberikan
kontribusi sebesar 0,23%. Tentang Enseval
Enseval adalah Perusahaan
Distribusi terbesar di Indonesia yang sudah memulai kegiatan distribusi sejak
Tahun 1973 dan telah memiliki lebih dari 4.600 karyawan. Enseval menjadi
Perusahaan terbuka pada 1 Agustus 1994 dengan nama PT Enseval Putera Megatrading
Tbk (IDX: EPMT). Selain mendistribusikan produk-produk dari Kalbe Grup, Enseval
juga dipercaya oleh principal-principal lain baik dari dalam dan luar negeri.
Perseroan memiliki jaringan distribusi yang luas dengan 3 Pusat Distribusi yang
berlokasi di Jakarta, Cikarang dan Surabaya, 48 cabang yang tersebar di seluruh
Kepulauan Indonesia serta 23 cabang melalui Anak Perusahaan PT Tri Sapta Jaya.
Hingga kini, Perseroan telah memiliki 10 entitas anak yang beroperasional di
bidang distribusi, bahan baku, peralatan kesehatan, jasa pelayanan kesehatan
dan pengangkutan.